Wednesday, December 26, 2012

Nokia Asha 206, Dual SIM Memotret Diri Sendiri

    ZAMAN sekarang adalah zaman ponsel layar sentuh. Juga masanya ponsel berlayar lebar atau keyboar qwerty. Namun, bagi mereka yang tidak menyukainya, Nokia memberi pilihan menarik. Sebelumnya telah diluncurkan Nokia Asha 205 dan kini dilanjutkan dengan Nokia 206.
    Feature phone ini pertama kali diluncurkan Indonesia. Nokia 206 menganut konsep klasik candybar. Menyuguhkan akses layanan jejaring sosial dan berbagi konten foto dan video secara online walaupun kemasan truktur bodi yang ramping.
    Berbeda dengan Asha 205 yang termasuk smartphone-like, Nokia 206 tergolong feature phone tapi desain ala Lumia. Desain yang diusungnya disebut sebagai Fabula. Nokia 206 merupakan ponsel pertama di luar seri Lumia yang menggunakan desain ponsel berbasis Windows Phone tersebut.
    Gaya Fabula ini tampak jelas dari lekuk tubuhnya dan warna- warni yang diusung. Namun Nokia 206 berbeda dari seri Lumia, terutama di sisi depan, karena memiliki keyboard fisik alfanumerik. Material pembungkus dari bahan plastik terasa nyaman digenggam.
    Nokia 206 dibekali layar TFT berukuran 2,4 inci dan didukung keypad alfanumerik klasik. Susunan tombolnya sama dengan ponsel candybar kebanyakan. Tutsnya berdimensi cukup besar untuk diakses dan nyaman dipencet.
    Seperti dirangkum dari selularcoid, kamera yang disematkan pada Nokia 206 beresolusi 1,3 Mpix dan hasil jepretan dari ponsel ini bisa langsung dibagi (share) ke Facebook. Fitur pendukung kamera tergolong minim, tapi Nokia menyematkan fitur Self Potrait di dalamnya.
    Self Portrait dapat membantu pengguna yang kesulitan mengambil gambar diri sendiri dengan menggunakan kamera belakang. Fitur ini akan mengeluarkan suara untuk mengarahkan posisi ponsel agar tepat menangkap wajah yang dipotret. Sebagai contoh, ada suara "kiri", apabila wajah pengguna harus digerakkan sedikit ke arah kiri. Apabila posisi wajah sudah tepat, sistem akan berkata "Ok".
    Fitur baru "Slam" garapan Nokia turut hadir di 206. Slam memungkinkan konsumen untuk berbagi konten menarik yang ada di handphone ke perangkat lain secara cepat tanpa menggunakan konsumsi data. Mirip teknologi NFC, hanya saja Slam mengandalkan koneksi Bluetooth. Baiknya, handset penerima konten tidak wajib memiliki Slam. Sayangnya, Nokia Slam belum kompatibel dengan ponsel berplatform Windows Phone dan iOS.
    Ada juga aplikasi native eBuddy Chat serta WhatsApp. Untuk urusan browsing, Nokia juga menyediakan Xpress Browser serta Nokia Store untuk belanja aplikasi dan konten.  Pengguna tidak bisa menyimpan data di handphone karena ruang memori lokal yang disediakan terlalu sempit hanya 10 MB. Nokia menyediakan slot microSD untuk ekspansi penyimpanan hingga 32 GB.
    Pertama mendukung single SIM, dan kedua mendukung Dual SIM. Seperti varian Dual SIM lain besutan Nokia, ponsel ini juga mendukung teknologi EasySwap yang memungkinkan konsumen menggonta- ganti kartu SIM tanpa mematikan ponsel. Keduanya tetap aktif bersamaan (Dual On). (*)
   
Spesifikasi Nokia 206 Dual SIM:
- Desain: Candybar
- Dimensi: 116 x 49,4 x 12,4 mm
- Berat: 91 gr
- Ringtone: MP3
- Sistem Operasi: Series 40
- Jaringan: Dual On GSM dualband (micro SIM)
- Layar Utama: TFT 56K warna, Ukuran: 2,4 inci, Resolusi: 240 x 320    pixels
- Memori Internal: 64 MB, Eksternal: micro SD sampai 32 G
- Phonebook: 1.000
- Call record
- Konektivitas: GPRS, EDGE, Bluetooth 2.1 with EDR, Kabel Data,
  micro USB, PC Sync    
- Messaging: Long SMS, MMS
- Instant Messaging    
- Kamera: 1,3 Mpix, Resolusi Max: 1280 x 960 pixel
- Video: Resolusi Max 176 x 144 pixel; Player: Wav, MP4, AAC, AMR,
  MP3, WMA, WMV
- Musik Player: MP3, AMR-WB, AMR-NB, MIDI, GSM FR, AAC LC
- FM Radio
- Internet Browser: HTML, WAP, Full XTML
- Baterai: Lithium ion, Kapasitas: 1100 mAh, Standby time: 47 jam,
  Talk time: 20 jam


Foto: conversations.nokia.com

0 komentar

Post a Comment